Jurnalnesia.com – Jutaan orang di seluruh dunia selalu menderita gangguan asam lambung dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung secara tidak sengaja terdorong ke atas kerongkongan anda.
Meskipun pada kebanyakan kasus cenderung tidak berbahaya, tetapi jika reflux tersebut terjadi dalam kurun waktu yang terbilang lama dan parah, maka berpotensi membakar bagian dalam kerongkongan anda.
Salah satu gejala dari asam lambung sendiri adalah heartburn, yang mana sebanyak 20-40% penderitanya mengembangkannya menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease) dan merupakan bentuk paling serius dari asam lambung.
Selain itu, heartburn tersebut juga bisa membuat anda merasakan adanya rasa asam di area belakang mulut sekaligus kesulitan saat menelan. Pada beberapa kasus yang lebih parah, anda pun bisa mengalami batuk-batuk, asma, erosi gigi, hingga sinus yang meradang.
Maka dari itulah, asam lambung harus anda atasi secepatnya. Terdapat beberapa makanan yang mampu menenangkan serta mengatasi asam lambung secara alami. Jika digabungkan pola makan tersebut dengan gaya hidup sehat, tentunya penanganan asam lambung bisa menjadi lebih efektif.
Adapun beberapa cara mengobati asam lambung berdasarkan pola makan dan gaya hidup sudah kami susun secara lengkap di bawah ini.
1. Hindari Makan Berlebih
Terdapat sebuah otot yang berbentuk seperti cincin di dalam perut anda, yang mana dikenal dengan sebutan sfingter esofagus bagian bawah, dan bertindak sebagai katup dan mencegah isi perut seperti asam lambung naik ke kerokongan anda. Secara alami, otot cincin ini akan terbuka saat anda menelan makanan, bersendawa, atau muntah.
Tetapi bagi para penderita asam lambung, otot ini cenderung terlihat lebih lemah atau bahkan tidak berfungsi sama sekali sehingga memungkinkan asam lambung masuk melalui lubang otot tersebut dan naik ke kerongkongan anda.
Jadi tak heran jika sebagian besar gejala asam lambung terjadi setelah seseorang selesai makan. Maka dari itulah, pastikan anda untuk selalu memilih jenis makanan yang tepat demi menghindari munculnya gejala, dan tidak makan dalam porsi besar sekali waktu.
2. Ikuti Diet Rendah Karbohidrat
Para ilmuwan telah menduga bahwa karbohidrat yang tak tercerna dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih sekaligus meningkatkan tekanan dalam perut seseorang, yang kemudian muncul teori bahwa asupan karbohidrat berlebih bisa menjadi penyebab paling umum seseorang terkena asam lambung.
Disebutkan pula bahwa pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam perut seringkali dikarenakan adanya gangguan pencernaan dan penyerapan karbohidrat berlebih di perut.
Artinya, memiliki kadar karbohidrat berlebih yang tak tercerna di dalam sistem pencernaan anda akan menyebabkan tubuh mengeluarkan gas, perut kembung, dan sering bersendawa.
Seperti yang sudah ditulis di atas bahwa keseringan bersendawa bisa membuat sfingter esofagus bagian bawah anda terbuka sehingga gejala asam lambung pun akan semakin parah.
Maka dari itulah, pola makan rendah karbohidrat harus dilakukan jika anda ingin mengatasi gejala atau gangguan asam lambung yang kurang menyenangkan tersebut.
3. Hindari Minuman Beralkohol
Sudah tak diragukan lagi jika minuman beralkohol memang bisa meningkatkan gejala dan keparahan dari heartburn. Ini terjadi akibat meningkatnya kadar asam lambung, melemasnya sfingter esofagus bagian bawah, sekaligus terganggunya kemampuan esofagus dalam membersihkan dirinya sendiri dari asam tersebut.
Bahkan diantara orang sehat saja kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah sedang masih bisa menyebabkan gejala asam lambung. Jadi, akan lebih baik jika dihindari secara total.
4. Kurangi Asupan Kopi
Jika minuman beralkohol harus anda hindari secara total, lain lagi dengan kopi yang menyehatkan. Anda tidak perlu menghindarinya, cukup mengurangi asupannya hingga 1 gelas per hari.
Hal ini karena jika kebanyakan, kopi tersebut bisa melemaskan sfingter esofagus bagian bawah sementara, sehingga resiko terkena asam lambung pun bisa meningkat. Beberapa bukti kuat menunjukkan bahwa kafeinlah yang menjadi akar masalah tersebut.
Tetapi efek negatif kopi tersebut cenderung tidak terjadi pada semua orang. Beberapa individu bahkan tidak melaporkan adanya gangguan atau munculnya asam lambung setelah meminumnya.
5. Hindari Bawang Mentah
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan para penderita asam lambung memperlihatkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung bawang mentah lebih cenderung mengakibatkan terkena heartburn, reflux asam, dan bersendawa.
Kelebihan bersendawa tersebut menandakan bahwa terdapat banyak sekali gas yang diproduksi di dalam perut anda akibat jumlah serat yang difermentasi dalam bawang mentah.
Selain itu, bawang mentah juga dapat mengiritasi lapisan esofagus sehinggu memicu terjadinya heartburn yang semakin parah.
Jadi – apapun alasannya – jika mengonsumsi bawang mentah cenderung membuat gejala asam lambung anda semakin parah, pastikan untuk menghindarinya secara total.
6. Hindari Minuman Berkarbonasi
Minuman bersoda memang bisa sangat menyegarkan dan memberikan sensasi tersendiri. Tetapi alangkah baiknya anda menahan keinginan tersebut untuk menghindari kambuhnya gejala asam lambung anda.
Sama halnya seperti kafein, minuman berkarbonasi bisa melemaskan sfingter esofagus bagian bawah anda. Selain itu, karbondioksida dalam minuman bersoda bisa membuat anda bersendawa lebih sering dari biasanya, sehingga kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan anda semakin tinggi.
7. Naikkan Kepala Saat Tidur
Beberapa orang cenderung mengalami gejala reflux di malam hari tepat saat mereka tengah tertidur pulas. Kondisi ini tentunya bisa mengganggu kualitas tidur anda yang berharga dan membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga kemungkinan terkena penyakit pun akan semakin meningkat.
Maka dari itulah, hindari tidur dengan kondisi telentang atau posisi kepala yang terlalu rendah. Gunakan 2 hingga 3 bantal untuk menyangga kepala anda saat tidur. Cara ini lebih efektif dalam mencegah munculnya reflux di malam hari.
Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa para penderita yang mengangkat kepala lebih tinggi saat mereka tertidur cenderung jarang terkena gejala reflux yang berulang.
8. Hindari Makan Sebelum Tidur
Makan terlalu malam saja sudah disebut sebagai gaya hidup yang buruk, terlebih jika anda tengah menderita asam lambung. Bahkan disebutkan pula bahwa mereka yang tengah mengalami reflux haruslah menghindari asupan makanan setidaknya 3 jam sebelum tidur.
Selain itu, makan atau mengemil di malam hari bisa berpotensi meningkatkan berat badan anda. Sementara kegemukan sendiri telah terkait erat dengan munculnya asam lambung dan gejala GERD yang terjadi dalam jangka panjang.
Diafragma merupakan sejenis otot yang terletak di atas perut anda. Pada orang yang sehat dan berat tubuh normal, diafragma tersebut bisa memperkuat sfingter esofagus bagian bawah secara alami, sehingga mencegah munculnya kondisi asam lambung.
Namun kondisi ini tidak terjadi para orang gemuk atau obesitas. Jika anda memiliki terlalu banyak lemak di perut, maka tekanan perut anda pun akan menjadi sangat tinggi sehingga sfingter esofagus bagian bawah pun terdorong ke atas dan menjauhi penyangga diafragma. Kondisi ini pun kemudian dikenal dengan sebutan hernia hiatus.