7 Tanda Awal Terkena Diabetes yang Memerlukan Perhatian Dengan Segera

Jurnalnesia.com – Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa beresiko terkena sebuah kondisi bernama resistensi insulin. Jika dibiarkan maka akan berkembang menjadi penyakit yang sangat berbahaya yang kita kenal dengan sebutan diabetes tipe-2.

Diabetes tipe-2 sudah termasuk ke dalam jenis penyakit umum yang mendera ratusan juta orang di seluruh dunia. Parahnya, penyakit ini cenderung bisa mendatangkan komplikasi berbahaya yang berujung pada kematian.

Untuk itulah, penting sekali mengetahui gejala atau tanda awal dari penyakit gula semenjak masih berbentuk pradiabetes, atau sebuah kondisi yang ditandai dengan tingginya gula darah tetapi masih belum cukup tinggi untuk disebut sebagai diabetes.

Pradiabetes sendiri tidak boleh anda abaikan begitu saja, karena menurut CDC, mereka yang sudah terkena pradiabetes pada akhirnya akan menderita diabetes tipe-2 dalam kurun waktu 5 tahun saja jika tidak mendapatkan perawatan yang layak.

Salah satu cara anda agar mendapatkan perawatan dini adalah dengan memperhatikan berbagai macam tanda dan gejala yang muncul. Saat itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter dan jalani pola makan serta gaya hidup yang sehat.

Ingin tahu tanda-tanda anda mulai terkena diabetes tipe-2? Berikut adalah informasi yang telah kami rangkum dari berbagai macam penelitian.

1. Sering Buang Air

Sering buang air kecil bisa menjadi tanda awal anda terkena diabetes. Rata-rata orang biasanya buang air kecil sebanyak 4 hingga 7 kali per hari. Tetapi bagi mereka yang mulai terkena diabetes, aktivitas buang air urin pun akan meningkat bertanda tubuh yang tengah berusaha keras dalam menghilangkan kelebihan glukosa.

Ginjal anda pun akan mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari dalam darah. Alhasil, anda pun akan pergi ke toilet lebih sering terutama di malam hari. Diabetes juga berpotensi merusak ginjal dan kandung kemih anda, yang juga bisa membuat anda sering buang air kecil.

2. Haus Berlebihan

Efek ini bisa terjadi akibat anda kehilangan banyak cairan melalui urinasi. Bagaimana tidak, seringnya buang air kecil tentunya bisa menguras banyak sekali cairan di tubuh anda, sehingga tak jarang anda pun bisa terkena dehidrasi.

Tubuh anda akan menyadari perubahan cairan tersebut dan memberi sinyal kepada otak untuk segera mendapatkan cairan yang cukup melalui rasa haus. Sayangnya, rasa haus akibat diabetes cenderung tidak bisa diatasi dengan air putih sebanyak apapun anda meminumnya.

Kondisi haus berlebihan ini bisa juga disebut polidipsia. Ketika ini terjadi, pastikan anda menghindari minuman manis – seperti soda, es teh manis, atau bahkan jus buah – karena bisa memperparah kondisi anda saat ini.

3. Selalu Merasa Lapar

Pada orang yang sehat, sistem pencernaan mereka akan memecah makanan ke dalam gula sederhana yang kita sebut sebagai glukosa yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar. Tetapi kondisi ini tidak terjadi pada penderita diabetes. Artinya, glukosa tersebut akan tetap berada di dalam darah alih-alih dipindahkan ke dalam sel-sel tubuh.

Glukosa yang tidak bisa diangkut tersebut disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu menciptakan insulin (diabetes tipe-1) atau terkena resistensi insulin (diabetes tipe-2).

Sehingga pada akhirnya, mereka yang tengah menderita diabetes cenderung akan merasa sering lapar dibandingkan orang yang sehat.

Dikenal pula dengan istilah polifagia, sel-sel yang tidak dapat memperoleh akses ke glukosa tersebut pun akan memicu pelepasan hormon untuk memberi tahu otak bahwa anda saat ini tengah kelaparan. Parahnya, kelebihan makan akan membuat gula darah anda semakin tinggi sehingga lingkaran setan pun terjadi di sini.

4. Merasa Lelah

Merasa lapar dan merasa lelah memiliki korelasi yang sangat erat, karena keduanya disebabkan oleh hal yang serupa, yaitu glukosa dalam darah yang tidak mampu masuk ke dalam sel-sel tubuh.

Pada orang yang sehat, glukosa dalam darah akan diangkut ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Tetapi jika anda tengah terkena diabetes, fungsi tersebut cenderung terganggu sehingga tubuh anda pun memiliki tingkat energi yang rendah, alhasil anda pun akan merasa kelelahan sepanjang hari.

Perasaan lelah memang bisa saja disebabkan oleh aktivitas padat atau kurangnya tidur. Tetapi jika anda senantiasa merasa kelelahan sekalipun tidak melakukan aktivitas apapun atau telah cukup beristirahat setiap malamnya, pastikan segera menghubungi dokter terdekat.

Sama halnya seperti perasaan lapar, diabetes dan kelelahan nampaknya memiliki hubungan dua arah yang bisa memperburuk kondisi satu sama lain, sehingga lingkaran setan pun terjadi di sini. Misalnya, diabetes menyebabkan kelelahan, sementara kelelahan akan menyulitkan anda untuk berolahraga. Hubungan ini pun tentunya diperkuat oleh faktor biokimia, psikologis, dan gaya hidup.

5. Penglihatan yang Kabur

Kelebihan gula dalam darah pun bisa merusak pembuluh darah kecil di mata anda, sehingga menyebabkan penglihatan yang kabur. Gangguan penglihatan ini bisa terjadi di salah satu mata atau keduanya secara sekaligus, datang dan pergi sesuka hatinya.

Jika anda memiliki kondisi ini dan tidak mendapatkan perawatan yang layak, maka bisa menyebabkan kerusakan parah pada pembuluh darah di area mata tersebut. Pada kasus yang lebih parah, kebutaan permanen pun tidak bisa dihindari.

Perubahan kadar cairan akibat diabetes juga bisa menyebabkan pembengkakan pada lensa mata anda, sehingga membuatnya kesulitan untuk terfokus pada satu objek saat ditatap. Untuk mengatasi gangguan mata yang satu ini, anda harus mengembalikan gula darah ke tingkat normal.

Selain itu, terdapat pula gangguan mata akibat diabetes yang dikenal dengan sebutan retinopati diabetik. Pada tahap awal, biasanya kondisi ini tidak menunjukkan gejala apapun. Tetapi pada tahap lanjut, pembuluh darah di retina mulai mengalir ke vitreous (cairan seperti gel di tengah mata). Jika tidak diobati, pendarahan bisa terjadi atau bahkan menimbulkan jaringan parut.

6. Neuropati

Merasa kesemutan atau mati rasa di area tangan dan kaki bisa juga terjadi akibat diabetes, yang mana dikenal dengan sebutan neuropati. Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah yang mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf di tubuh.

Gejala dari neuropati pun dapat berkembang secara bertahap seiring dengan rusaknya saraf anda. Mengembalikan kadar glukosa ke tingkat normal tentunya bisa membantu mencegah kerusakan lebih lanjut. Tanda ini biasanya membutuhkan anda menjalani pengobatan dari pada dokter.

7. Infeksi Jamur

Kelebihan gula dalam darah bisa menjadi makanan melimpah bagi para jamur yang berujung pada infeksi. Jamur tersebut pun seringkali menyerang area kulit yang hangat dan lembab seperti mulut, genital, dan ketiak.

Area yang telah terkena akan terasa gatal, terlihat kemerahan, sensasi terbakar, atau bahkan terasa sakit. Kondisi ini bisa menyerang baik pria maupun wanita dengan jenis jamur yang sama, yaitu candida.

Mereka yang memiliki kadar gula berlebih di sistem tubuh akan membuat lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak, terutama di area vagina bagi perempuan.

Exit mobile version