Jurnalnesia.com – Sepatu memiliki fungsi utama sebagai pelindung kaki ketika melakukan berbagai aktifitas terutama saat berjalan atau berlari. Selain itu, sepatu juga termasuk item fashion statement yang mendukung penampilan. Dibuat dari berbagai bahan pilihan dan bermacam-macam model yang fashionable.
Seringkali koleksi sepatu kurang mendapat perhatian dalam hal perawatan dan penyimpanan. Untuk memperpanjang usia pakai sepatu tentu saja beberapa langkah perlu diambil agar kondisi koleksi sepatu favorit tetap awet dan terjaga kebersihannya.
Ada beberapa langkah umum yang dapat diaplikasikan untuk menjaga kondisi sepatu tetap baik.
- Bersihkan langsung sepatu saat kotor.
- Semprotkan pembersih dan pelindung khusus.
- Segera keringkan saat basah.
- Simpan di tempat kering, hindari cahaya matahari langsung dan ruangan lembab.
Akan tetapi, sesuai bahan dasar, perawatan sepatu memiliki cara berbeda. Maka, ada baiknya mengenal jenis-jenis bahan sepatu dan cara perawatan yang sesuai, seperti berikut ini:
- Kulit Hewan Asli (Genuine Leather)
Bahan dasar :
Biasanya dibuat dari kulit sapi atau kulit domba. Kulit hewan yang asli mempunyai permukaan yang lebih kasar dibandingkan dengan bahan sintetis. Kelebihan bahan kulit asli adalah memiliki daya tahan yang lama. Ada dua jenis bahan kulit asli sesuai cara pengolahan, yaitu: Finish Leather dan Pull Up Leather.
Perawatan :
Cara membersihkan noda atau jamur yang menempel, gunakan kain berbahan lembut yang dibasahi dengan air kemudian gosok perlahan. Jika masih membandel, tambahkan shampoo lembut khusus untuk membersihkan bahan kulit. Pakailah semir berbahan silikon yang warnanya sama dengan sepatu. Jangan lupa gunakan juga kain yang lembut untuk menyemir, lalu setelah mengering, sikat dengan sikat sepatu berbulu lembut. Semprotkan pelindung anti air dan anti noda agar mendapatkan perlindungan maksimal.
2. Kulit Suede
Bahan dasar :
Suede masih termasuk jenis bahan kulit asli, namun, memiliki tekstur lebih lembut. Material kulit hewan asli yang diproses bagian dalamnya. Tekstur lembut didapat dari bagian belakang kulit yang dipisahkan dari permukaan.
Bahan ini terbilang paling populer, namun, dalam segi perawatan terbilang gampang-gampang susah. Salah sedikit, maka sepatupun menjadi cepat rusak. Suede sekilas mirip beludru, tetapi jenis bahan dan perawatannya pun berbeda.
Perawatan :
Pakailah sikat khusus yang juga berbahan suede untuk menghilangkan noda kecil atau debu. Apabila masih membandel gunakan stain-remover khusus untuk bahan suede.
3. Kulit Nubuk/Nubuck Leather
Bahan dasar :
Dibuat dari kulit hewan asli, sama seperti suede, tetapi kulit Nubuk memiliki tekstur lebih halus. Permukaan dengan bulu-bulu lebih lembut, membuat warnanya terlihat lebih solid. Kulit bagian luar dihaluskan sedemikian rupa menggunakan permukaan kasar sehingga menghasilkan bulu-bulu yang lebih halus. Harganya lebih mahal, karena lebih kuat dan awet saat pemakaian.
Perawatan :
Lakukan pencegahan dari kemungkinan terkena noda dan kotoran dengan cara memakai sepatu di lokasi yang benar-benar bersih. Gunakan sikat berbahan khusus, agar tidak merusak tekstur permukaan.
4. Kulit Lak/ Patent Leather
Bahan dasar :
Lak adalah bahan pembuat sepatu dengan tekstur mengkilap, disebabkan oleh proses akhir finishing kulit. Dilapisi bahan acrylic yang membuat kulit menjadi licin, mengkilap, lebih tahan air dan tentu saja lebih mudah dibersihkan.
Perawatan :
Untuk membersihkan sepatu dengan bahan lak ini cukup dilap dengan kain lembut yang basah. Segera keringkan dan simpan di dalam kotak atau rak, hindarkan ruangan lembab.
5. Kulit Sintetis/ Faux Leather
Bahan dasar :
Sintetis merupakan campuran bahan-bahan kimia olahan pabrik seperti lilin, pewarna atau polyurethane untuk menghasilkan tekstur dan warna seperti kulit. Memiliki tekstur mengkilat, dengan dua jenis bahan, yaitu:
Material PVC, dengan dua lapisan utama. Pada lapisan dasar, biasanya menggunakan bahan dari tekstil, seperti : cotton dan canvas. Lapisan aditif adalah plasticizer yang merupakan lapisan dengan kontur lebih keras, getas, kaku dan lebih rapuh.
Material PU, merupakan perkembangan dari material PVC. Namun, digunakan bahan tekstil yang lebih lembut dan berkualitas untuk lapisan dasar dan lapisan aditifnya. Memiliki kontur seperti kulit jeruk, layaknya kulit asli.
Perawatan :
Bersihkan menggunakan sabun khusus, beri sedikit air pada kain lap dan gosok hingga berbusa. Aplikasikan pada permukaan sepatu, sambil digosok perlahan kemudian bilas hingga bersih. Hati-hati jangan sampai ada air yang masuk ke bagian dalam sepatu.
6. Canvas
Bahan dasar :
Kain canvas dibuat dari benang-benang ukuran besar dan kaku. Memiliki tekstur yang ringan dan berserat. Nyaman saat dipakai, serta bersifat casual cocok untuk acara santai. Bahan canvas memiliki daya serap air tinggi, warnanya rentan memudar dan mudah sobek, juga gampang terkena noda membandel. Tetapi memudahkan untuk digunakan sebagai media gambar dan lukis berbagai objek.Sepatu berbahan kanvas termasuk salah satu item wajib bagi pengguna fashion.
Perawatan :
Proses pembersihan sepatu canvas cukup mudah, gunakan sikat berbulu halus atau sikat gigi. Siapkan deterjen yang telah dilarutkan ke dalam air hangat. Sikat hingga bersih, lalu bilas dan jemur di tempat yang tidak terkena panas matahari secara langsung. Letakkan sepatu dalam kotak atau simpan di rak dengan sikulasi udara yang baik untuk menghindari udara lembab yang menimbulkan jamur.
7. Denim /Jeans
Bahan dasar :
Sepatu denim merupakan bahan yang dibuat dari kain jeans/denim yaitu benang dengan ukuran besar dan kaku. Hampir menyerupai kanvas, namun, memiliki teksur lebih lembut. Biasanya bahan ini sering digunakan untuk membuat sepatu sneakers. Warna sepatu yang menggunakan bahan denim umumnya berwarna hitam, biru, dan abu-abu. Tergolong bahan yang tidak mudah rusak dan tahan lama.
Perawatan:
Membersihkan sepatu berbahan denim, cukup dicuci menggunakan sikat berbulu halus dan deterjen ringan. Bila bagian dalam sepatu berbau tidak sedap, tambahkan sedikit baking soda ke dalam larutan deterjen. Tetap gunakan sikat berbulu halus atau sikat gigi.
8. Karet
Bahan dasar :
Karet sebagai bahan sepatu memiliki tekstur yang lentur, liat, ringan dan tentu saja tahan air. Dengan kelebihan daya tahan kuat dan awet lebih lama pada saat pemakaian. Karet termasuk jenis bahan sintetis/bahan non kulit. Berasal dari getah pohon karet yang telah diolah sehingga menjadi bahan sepatu. Umumnya digunakan untuk membuat sepatu kasual dan flat shoes untuk wanita, serta sepatu boots.
Perawatan :
Untuk menghilangkan debu atau noda ringan cukup lap menggunakan kain basah lalu segera keringkan. Apabila warna sepatu karet sudah mulai kusam, sikatlah menggunakan sikat gigi dan odol. Lalu bilas hingga bersih.
Demikian jenis-jenis bahan sepatu serta beberapa Tips Merawat Sepatu Agar Lebih Awet. Jadi, mulai sekarang Anda tidak perlu ragu lagi untuk menambah koleksi sepatu dengan berbagai bahan. Pastikan memberikan metode perawatan yang tepat untuk sepatu jenis apapun. Semoga bermanfaat.